Jakarta
- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mendorong pengembangan teknologi
Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan(AMMDes) alias
kendaraan pedesaan. AMMDes ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa.
Banyak jenis AMMDes yang telah dirancang. Ketangguhan mesin dan kemampuan daya jelajah yang dimilikinya, AMMDes dirancang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat desa.
Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika di Bogor konsep AMMDes dikembangkan sebagai alat mobilisasi masyarakat desa yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan. Tak cuma itu, fungsi lain dari AMMDes juga banyak. Salah satunya menjadi feeder ambulans.
Dalam siaran persnya Kementerian Perindustrian menyebut, kini AMMDes mampu dikembangkan sebagai feeder ambulans di wilayah-wilayah yang bermedan berat dan juga minim infrastruktur jalan. Fungsi ini diyakini akan mengurangi jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia.
"Bahkan salah satu lembaga kesehatan internasional, yakni United States Agency for International Development (USAID) berencana untuk memesannya," ujar Putu.
Fleksibilitas desain dan juga ketangguhan yang dimiliki oleh AMMDes, dinilai dapat dimanfaatkan oleh perangkat desa dan juga masyarakat untuk sama-sama mengurangi angka kematian ibu melahirkan.
"Teknologi yang ada di AMMDes sama dengan teknologi yang ada di kendaraan 4WD (Wheels Drive). Sehingga memiliki kekuatan yang sangat cocok untuk menembus medan berat dan menjemput atau mengantar ibu hamil ke rumah sakit terdekat. Jadi, kita bisa bersama-sama mengurangi angka kematian ibu hamil," tuturnya.
Kendaraan Pedesaan ini diklaim telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang cukup baik. Keempat bannya sudah dilengkapi rem cakram. Kendaraan ini juga bisa berlari hingga 55 km/jam.
"Komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70 persen. Untuk muatan penuhnya bisa mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat. AMMDes dilahirkan karena melihat infrastruktur atau jalan desa, sehingga dapat dimanfaatkan di jalan yang sangat ekstrem," sebut Putu. (rgr/ddn)
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar