Jakarta
- Wacana pembentukan super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhembus belakangan ini. Itu tak lain karena disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam debat calon presiden di akhir pekan lalu.
Menteri BUMN Rini Soemarno menerangkan, super holding ini seperti halnya dengan Temasek di Singapura dan Khazanah di Malaysia. Nantinya, peran Kementerian BUMN pun akan hilang digantikan oleh super holding.
Selain Rini, pihak Istana kemudian juga buka suara terkait wacana super holding tersebut. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika memberikan penjelasan lengkap kepada detikFinance, Senin (15/4/2019). Berikut penjelasannya: (dna/dna)
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar