Lebih dari 11 jenis kurma ditawarkan di salah satu penjual kurma, Pasar Tanah Abang Blok C, Rabu (23/5/2018).
JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Bulan Ramadhan yang tiba kurang dari sebulan lagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan adanya peningkatan impor barang konsumsi mulai dari kurma hingga pakaian jadi.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, adanya peningkatan impor barang konsumsi sebesar 13,49 persen (mtm) sebagai hal yang wajar.
"Konsumsi yang naik barangnya di antaranya impor AC, mesin-mesin AC kemudian anggur fresh dari aussie. Selain itu juga ada jeruk mandarin baik fresh maupun kering. Satu lagi karena mendekati Bulan Ramadhan juga ada kurma dari Tunisia," ujar Suhariyanto di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Pada Maret 2019, Indonesia sudah mengimpor buah kurma segar dan kering dengan total nilai mencapai 19 juta dollar AS.
Adapun Kepala Sub Direktorat Impor BPS Rina Dwi Sulastri menambahkan, beberapa komoditas lain seperti susu, mentega, terigu sampai dengan pakaian jadi juga mulai mengalami peningkatan impor.
Impor susu pada Maret 2019 tercatat meningkat jadi 23,2 juta kilogram atau 52,62 juta dollar AS. Sementara, pada Februari lalu, impor susu tercatat sebesar 17,84 juta kilogram dengan nilai mencapai 41,55 juta dollar AS.
Selain itu, juga ada peningkatan impor parfum dari 235ribu kilogram atau setara dengan 8,9 juta dollar AS di Februari 2019 menjadi 284ribu kilogram atau setara dengan 10,004 juta dollar AS di Maret 2019.
Sementara untuk pakaian jadi, meskipun dari volume impor cenderung menurun dari 3,1 juta kilogram menjadi 1,8 juta kilogram, nilai impornya meningkat tipis dari 30,1 juta dollar AS jadi 30,3 juta dollar AS di Maret 2019.
Sementara untuk impor buah-buahan tercatat sebesar 54,8 juta kilogram dengan nilai 116,2 juta dollar AS pada Maret 2019. Sedangkan pada Februari 2019, impor buah tercatat sebesar 42,13 juta kilogram dengan nilai 77,18 juta dollar AS.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar