Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Bali, Djoko Abumanan saat diwawancarai di Depok, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjanjikan akan menurunkan tarif dasar listrik hingga 20 persen jika dia terpilih sebagai presiden di periode 2019-2024. Menurut dia, tarif listrik itu akan diturunkan dalam kurun waktu 100 hari kerja.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Bali, Djoko Abumanan mengatakan, bisa saja tarif listrik diturunkan sebesar 20 persen. Namun, pemerintah harus menambah subsidi yang diberikan kepada PLN sebesar dua kali lipat.
“(Pemerintah harus) nambah subsidi Rp 60 triliun ditambah Rp 60 triliun, itu paling cepat kalau jangka waktunya 100 hari,” ujar Djoko di Depok, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).
Djoko menambahkan, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan tarif listrik. Caranya, dengan mengganti pembangkit listrik yang ada sekarang dengan pembangkit yang memiliki teknologi canggih. Namun, hal tersebut memerlukan investasi yang tak kecil.
“Efisiensi dengan pembangkit yang teknologi super baru, ultra super critical, sizing besar. Dia akan murah Rp 4,2 sen. Itu kita bisa nurunkan harga jual,” kata Djoko.
Saat ditanya apakah hal tersebut bisa dilakukan dalam jangka waktu 100 hari, Djoko menolak untuk berkomentar. “Ah itu saya enggak tahu,” ucap dia.
Sebelumnya, dalam Kampanye Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Prabowo menjanjikan berbagai hal kepada pendukungnya. Salah satu yang ia janjikan yakni menurunkan tarif listrik dalam 100 hari pertama bila menjadi presiden.
Prabowo yakin hal itu bisa dilakukan karena timnya sudah memiliki hitungan-hitungan yang memungkinkan tarif listrik akan turun.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar