TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno diketahui telah menjual kepemilikan sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau SRTG. Penjualan saham ini diketahui lewat surat laporan kepemilikan saham perusahaan terbuka yang diunggah di laman keterbukaan informasi milik Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 12 April 2019.
Baca: Sandiaga Sudah 9 Kali Jual Saham Rp 500 Miliar untuk Kampanye
Mengutip surat pemberitahuan tersebut, Sandiaga diketahui telah melepas sebanyak 19 juta lembar saham atau senilai Rp 71,7 miliar. Akibat penjualan itu, porsi kepemilikan saham Sandiaga per 12 April menjadi sebanyak 21,61 persen dari posisi sebelumnya sebanyak 22,31 persen per 31 Maret.
Masih dalam surat yang sama, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjual sahamnya masing-masing pada 8, 9, 10 dan 12 April 2019. Masing-masing saham tersebut dijual sebanyak 5 juta dengan harga sebesar Rp 3.775 per lembar pada 8 April 2019.
Kemudian pada 9 April 2019, Sandiaga menjual lagi sahamnya sebanyak 2 juta seharga Rp 3.775 per lembar saham. Pada 10 April 2019, Sandiaga menjual 7 juta lembar dengan harga per saham Rp 3.775. Serta pada 12 April 2019 sahamnya dijual lagi sebanyak 5 juta lembar dengan harga yang sama.
Sebelumnya, pada Maret 2019 lalu Sandiaga juga diketahui telah menjual kepemilikan sahamnya di SRTG sebanyak dua kali dengan total penjualan 8,40 juta saham. Rinciannya, pada 20 Maret dijual sebanyak 6,40 juta saham pada harga Rp 3.776 dan pada 26 Maret dijual 2 juta saham dengan harga yang sama. Jika dijumlahkan, penjualan ini membuat Sandiaga bisa mengantongi dana Rp 31,71 miliar.
Sementara itu, pada Desember 2018, Sandiaga Uno mengaku dirinya menjual saham untuk membiayai program kampanye sebagai calon wakil presiden. Salah satu saham yang dijual adalah saham miliknya di perusahaan Saratoga.
"Jadi saya harus all out, menjual saham yang saya miliki untuk membiayai kampanye," kata Sandiaga, di Rumah Pemenangan Prabowo Sandi di Kawasan Permata Jingga Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, 5 Desember 2018 lalu.
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. milik Sandiaga Uno menutup tahun 2018 dengan mencatatkan kerugian senilai Rp 6,2 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan tahun 2017 yang masih berhasil mencatatkan laba Rp3,3 triliun.
Presiden Direktur SRTG, Michael Soeryadjaya, menjelaskan kerugian ini akibat turunnya harga saham sejumlah anak usaha yang dimiliki langsung oleh Saratoga. Anak usaha tersebut yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar